Menikah murah di Bali? Bisa!

Setelah rembug saat lamaran, tercetuslah sebuah hari dimana kami akan melakukan prosesi pemberkatan dan resepsi. Sebagai orang Jawa modern, penentuan tanggal bukan berdasarkan hari baik, melainkan akhir pekan yang punya ekstra hari libur saat hari kerja jadi cuti bisa bablas sampai Minggu. So, September 15 is the chosen date!

"Ah istilah Bridezilla itu cuma mitos..."
NAH!!! It's freakin real, guys!

Jangankan jelang hari-H, jauh saat persiapan pun cobaan rasanya tiada henti :') Dari yang dasar banget deh: Konsep. Kita pengennya gimana, orang tua dan lambe-lambe sekitar berharapnya apa. Harus bisa dengan bijak menyikapi dan kalau sekiranya jauh dari yang diinginkan, ya monmaap nih musti jujur kalau ide mereka kurang sesuai dengan tema.


Terima kasih teknologi untuk segalanya sehingga pejuang LDR ini dimudahkan dalam persiapan. Terutama karena kami memutuskan untuk tidak memakai jasa WO. Kami menggunakan website Trello untuk membuat to-do-list tiap bulannya apa saja yang sudah dan harus dikerjakan. Di Trello ini bisa dipantau dan edit bersama, ya. Jadi tiap apapun yang diubah pasti ada pemberitahuan. Berikut tampilan persiapan versi kami:



What's the concept?
Bentuk resepsi banyak banget ya, pemirsa. Dari yang ekonomis - minimalis hingga ihwow - cetar ala BrideStory. Banyak orang yang akhirnya terjebak gengsi, jor-joran mengadakan pesta alih-alih YAKAN-ACARA-SEKALI-SEUMUR-HIDUP-WHY-NOT, bahkan berhutang dianggap wajar. Nope, guys. Instead of spending it for a sparkly evening, its better to have saving for the house or simply having fat deposit, right?

Konsep yang kami inginkan adalah casual, warm and intimacy. Menikah di Bali tuh identik dengan romantisme sunset dan pemandangan laut lepas ya. Berhubung September bulan jelang musim penghujan, dan kalau diadakan di pinggir pantai akan sangat berangin, akhirnya kami pilih taman yang memiliki shelter - in case hujan, masih bisa berteduh tanpa harus pasang tenda.

Dari konsep di atas udah ada bayangan ya dekorasi yang dibutuhkan apa saja, gaun dan jas yang akan digunakan model apa, dan serta acaranya dikemas gimana. Untuk referensi visual, kami terbantu banget dengan kehadiran Pinterest. Kata kunci disesuaikan dengan konsep yang diinginkan ya, misalnya: Rustic Wedding Reception.



--

Set the budget
First of all, be realistic. Kamu punya budget berapa, calon ada berapa. Bantuan dari orang tua tuh sifatnya kalau ada ya syukur, kalau nggak ya cover sendiri dong. Tahap ini langsung kami lakukan setelah lamaran. Nggak harus tepat nominalnya, setidaknya gambaran kasar kira-kira bakal abis berapa. Di tahap ini kita udah harus tegas perihal jumlah undangan. Karena yang kami inginkan hanya pesta kecil tanpa kehadiran orang-orang yang kami nggak kenal. Diutamakan keluarga besar, tapi masing-masing dari kami dan orang tua juga dapat jatah. Oh ya, harus didiskusikan juga ya soal biaya transportasi dan akomodasi keluarga besar, apakah bagian dari tanggungan kalian atau masing-masing keluarga. Kami sih nggak. Salah satu trik untuk mengurangi jumlah undangan juga sih, lol. The less, the better.
"Biaya terbesar saat resepsi apa sih, kak?"
Menurut saya: konsumsi, venue dan hiburan. 
It always seems impossible until its done, kalau kata Neelson Mandela. Nggak pernah nyangka bakal ngurusin nikahan sendiri dan haaaah ajigileee kalau liat nominalnya. Padahal ini pesta kecil, gimana yang ngikutin tuntutan sosiyel, sobat mizqueenkuuuh~

--


Pick the right vendor
Nah bakalan panjang nih buat yang satu ini. Dari sekian banyak vendor yang kami kontak hingga survei langsung, berikut adalah daftar vendor yang kami gunakan - harga tahun 2018:

1. Venue

Fasilitasnya seperti yang tertera di atas ya. Kapasitas hingga 300 orang, dapat 5 kamar di Terracotta suites + sarapan, generator, sebelum acara dapat makan siang untuk pengantin juga. Rent fee 20000k udah termasuk uang keamanan setempat, jadi ada yang jaga untuk ngarahin ke tempat parkir/ vallet service. Mereka juga punya beberapa lokasi lain ya, disesuaikan dengan jumlah undangan. Oh ya, harus taruh safety deposit sebesar 5000k. Batas maksimal live band sampai jam 11 kalau lewat, si deposit hangus. Tempatnya seriusan deh bagus banget, fasilitas kamar juga oke kamarnya luas. But I have to be honest here, the one who in-charged in the villa that day was a bit impatient and most of my vendors were upset. Kurang dari jam 10 acara udah selesai, dan tentu kami berkemas. Ada perjanjian kalau area harus bersih sebelum ganti hari kalau nggak didenda dan yaa semua vendor udah sepakat bahkan tanda tangan tapi malam itu diburu-buru banget. I know she was just doing her job, but there's an ethic too how to handle the vendors. Remind them nicely, for example. I hope there will be an improvement on this in the future, at least lets be more flexible since its a big day and we're all want to enjoy every single moment of it.

2. Catering
Iseng googling dan nemu kontak Risa Catering, saya langsung set tanggal untuk food tasting. Jadi selain melayani katering, ibu Risa juga buka rumah makan. It looks humble and surprise surprise their food selection is great too! Karena banyak keluarga dari luar negeri yang akan hadir, kami putuskan mengambil paket masakan Indonesia. Beneran deh rasanya enak, dan si ibu Risa sendiri sangat fleksibel, dan nerima semua masukan kita. Mereka punya banyak jenis dekorasi prasmanan dan gubugan, dari yang modern hingga rustic-y dengan alang-alang. 17 menu prasmanan harganya 70k/ pax (buah potong, pudding, es puter included), dan menu gubugan masing-masing 20k/ pax.

Selalu ingat rumus better more than less ya, pemirsa. Beda dengan table seating yang emang harus pas sesuai undangan, kalau prasmanan biasanya rumusnya jumlah undangan dikali 2 plusss unexpected and last-minute guests.

3. Entertainment
Nggak seperti resepsi lainnya ya yang padat hiburan, kami ingin konsep yang santai dan bisa mingle dengan para tamu (yang akhirnya nggak bisa santai juga karena pada ngajak foto, wk!), kami ingin musik yang proper dengan playlist timeless soulful-jazz yang saya susun sendiri tentunya :)) Sebenarnya kami ingin Soulfeggio Band (5 personil) udah bayar DP dan ternyata missed kalau ternyata mereka sudah dibooked tanggal segitu. Sedihnya nggak ketolongan. Akhirnya saya minta tolong mbak Kiki, vokalisnya, untuk cari pengganti yang punya karakter suara seperti beliau. Berjodohlah dengan InsideOut Band. Rate full band plus soundsystem & band equipment kedua band tersebut 15000k. Dalam rangka permintaan maaf dari mbak Kiki, kita dapat 2 ekstra personil yaitu male singer dan sax.


Setelah dipikir kok kayaknya kurang ramai ya kalau cuma ngandelin full band. Akhirnya inisiatif kontak seorang teman dan diberi rekomendasi dan terjadilah transaksi terlarang ituh. Yaaaak, saya hire the most famous dragqueen in the island 'Baliyonce', pemirsaaa x)) mamas paling serem kalau liat waria, jadi ini tuh bener-bener penampilan kejutan cuma saya, mama, dan MC yang tau LOLLL alhasil acara jadi rame bangetss makasi mbak yonceeeee~ oh yaa tarif 2 lagu lipsync kalau nggak salah 2000k.




4. Decoration
Bisa dibilang new kid on the block yah Ukiyo ini. Jam terbangnya belum sebanyak wedding florist lainnya, but I enjoyed working with them. Aya si ownernya suka kasih ide buat replace jenis bunga impor yang sekiranya overprice, dengan bunga lokal tanpa mengganggu konsep yang sudah dibuat. Lupa banget abisnya berapa, yang pasti nggak sampai 8000k udah cover kebutuhan hand bouquet (pemberkatan, resepsi, dan tossing the bouquet), 7 pcs boutonniere, 2 wrist corsage, bridal table, dan family table. Meski digadang-gadang standing party, yang namanya di sini mah tetep harus sedia kursi ya mengingat banyak keluarga yang nggak kuat berdiri lama. Kita pakai Jicoo buat lighting, welcome table, dance floor, cocktail table, arch dan tiffany chair. Abisnya sekitar 16000k termasuk instalasi dan clear up. Buat posisi semuanya saya layout sendiri jadi tinggal print dan brief vendornya.






5. Gown, Make Up, etc
Pemberkatan pakai kebaya, kainnya pemberian tante dipaketin langsung dari Turki. Jahit di Mustika Boutique Pasar Baru Bandung nama penjahitnya mbak Dewi (081312004049) 1300k ajah, bebque~ Jas mamas juga jahit di sana (nama penjahit menyusul, kartu nama nyelip entah di mana) 1 stel tanpa vest 750k, pakai vest 900k. Bahan semuanya cari di Pasar Baru. Untuk gaun resepsi, kami udah keliling liat tempat penyewaan tapi banyakan jenis incess yang ngembang dan banyak tile so... nope! Mau jahit juga nggak tau di mana yang bagus dan takut nggak sesuai harapan, lagipula cuma ada waktu 3 bulan. Iseng browsing nemu Tomodachi Boutique yang jual segala jenis gaun dari prom sampai couture. Setelah nyoba beberapa gaun, berjodohlah rupanya dengan si Terani yang harganya nggak sampai 8000k ini, didiskon pula sama si cicik. Kalau yang pernah survey sewa gaun pasti ngerti deh kenapa harga segini bisa dianggap 'murah'.




Goodbye old culture! No more extra budget for the whole big family!
Dari awal kami sepakat cuma provide seragam untuk keluarga inti. Jadi kirim lembaran kain untuk jas bapak & adik-adik, serta gaun ibu. Rekomendasi nih buat yang di Bali bingung mau jahit dress di mana, bisa ke Aplloush di Jalan Imam Bonjol dan konsultasi sama cik Linda. Neat finish, affordable, yang paling penting bisa diburu-buru saat itu. Oh, tambahan! Kami beli kain untuk 3 bridesmaids, pas lagi ada sale di Pasar Baru. Dijahit dengan model multiway dress oleh bu dosen Novita Wijaya. Agak tricky sepanjang pembuatannya karena ukur badan masing-masing. Yha~ sama bridesmaids pun kami LDR, tersebar di Jakarta, Canberra, dan London.

Make up pakai Sita Make Up dengan rate saat itu bride (+retouch) 3000k, dan mothers 1000k/ each.


6. Cake!
Wajib nggak wajib sih ini. Cuma, ketersediaan cake menurut saya membantu banget buat nambah acara. Vendor yang terpilih kali ini adalaaah the one and only: Mamachascake by Tirza Zoraya. Udah percaya banget sama rasanya karena ini bukan pesanan yang pertama kali. Jadi kita pesan 2 tier vanila and lemon naked cake. Milih real cake instead of dummy karena beda harganya dikit, dan kalau dummy nggak bisa naked, harus full frosting. Kenapa naked? Ya buat enhance konsep outdoornya aja sih. Harga 1700k udah sama ongkir. Dekorasi cake cuma pakai fresh flowers & greeneries plus toppers pesan di Tag-It.




7. Invitation & Souvenir
Di jaman serba digital ini rupanya undangan fisik masih dibutuhkan, pemirsa. Kalau cek di beberapa vendor, rata-rata mematok minimal 200-300 untuk mendapat harga yang murah. Ya karena cukup ngerti dengan harga kertas, dan biaya cetak, rasanya nggak rela bayar segitu mahalnya untuk konsep yang super simpel. Dengan kemampuan desain ala kadarnya dan berbekal (lagi-lagi) Pinterest, akhirnya saya putuskan untuk membuat sendiri. Berikut bahan yang diperlukan:

  • Doily Paper: Kalau di luar negeri sih jenis bahannya beragam ya, ada yang tebal bahkan elastis. Sayang di sini cuma nemu yang tipis, yang biasa dipakai untuk alas kue. Ukuran dan bentuk doily paper banyak banget, dari kotak sampai oval. Sesuaikan dengan kebutuhan ya. Saya sendiri pakai yang oval, beli di Baltos Bandung. Harga per lembar rata-rata 300.
  • Craft Paper: Kalau berencana buat sendiri, baiknya sekaligus beli dengan ukuran A0 dan minta dipotong A3 supaya mudah saat proses cetak. Kertas kraft punya banyak varian warna coklat berikut ketebalannya. Pastikan nggak terlalu tebal, kecuali kamu akan menggunakan proses sablon, bukan offset print.
  • Rami Rope: Tali rami ini terbuat dari goni. Pilih yang berbahan lemas ya supaya mudah untuk mengikat undangan.
Sisanya ya standar seperti gunting/ cutter, pembolong kertas, dan penggaris. Kalau dihitung jatuhnya cuma 3k/ biji. Bodo amat ya mau dibilang cheapskate, tapi bisa ngerjain ginian sendiri rasanya puas karena sesuai sama yang kita penginin. Sorry couldn't find better photos yet! Nanti diupdate lagi ya. Untuk souvenir kita pengen yang murmer tapi useful. Akhirnya terpilihlah taplak lace putih kayaknya nggak sampai 10k/ biji, beli di Cibadak.


--

Setelah acara berakhir, kami bener-bener tepar bahkan saya nggak sempat copot bulu mata. Malam pertama? Apa itu malam pertama? x))

Silakan ditotal sendiri ya kasaran biaya resepsi ini. Nggak mewah, tapi senang karena yang hadir benar-benar mereka yang kami kenal. Again, wedding and marriage is different. Wedding hanya bentuk selebrasi satu malam, sementara marriage alias pernikahan berlangsung seumur hidup. Oh ya, budget foto pre-wedding kami gunakan untuk honeymoon 10 hari di Jepang. Hutang? Ya ndak. Pulang hanimun juga langsung fokus ke rencana berikutnya: renovasi dapur. Buat yang lagi persiapan menikah, semoga semua dilancarkan ya!





Comments

Popular Posts