Horas, Danau Toba! (Part 1)

"Halo, kak Adit, ya?", sapa seorang berawak kecil sambil menyodorkan tangannya. Begitulah kira-kira pertemuan kami (saya, dan bli @commaditya) dengan teman-teman @butartrip. Doan dkk inilah yang akan kami repoti selama di Samosir. Semoga betah ya, kata saya dalam hati haha. 

Dari bandara Silangit, kami menuju Tele. Perjalanan selama 2 jam ini kami habiskan dengan bertukar cerita dari minuman keras, hingga proses pekuburan yang mirip dengan Toraja. "Di sini banyak tugu keren ya. Untuk mengenang pahlawan?", tanya saya clueless, maklum, perjalanan pertama ke Sumatra. "Itu kuburan, kak.", jawab Doan dengan senyum nyengir khasnya. Jadi, kuburan di sini dibangun di sebuah lahan (yang kadang jauh letaknya dari rumah), dengan desain dan ukuran yang beragam. Dalam satu tugu biasanya berisi satu keluarga. Dari kuburan, tulang akan diangkat dan dipindah ke tugu, proses ini disebut mangokkal holi. Btw, ini rute #TobaTrip saya kali ini:


Setiba di Tele, kami singgah di sebuah warung untuk menikmati kopi tubruk, lalu menjelajah Menara Pandang Tele. Dari menara ini, kita disuguhkan pemandangan yang.. Uh! Saya sendiri bingung jelasinnya, haha. Perbukitan, dan hamparan danau Toba terlihat sangat cantik dari atas sini. Selain itu, mereka juga menyediakan sopo (sebutan untuk bale), jadi buat kamu yang melakukan perjalanan jauh, bisa banget istirahat di sini.



Perjalanan kami lanjutkan ke Tano Ponggol, jembatan pembatas antara lingkar luar Sumatra dan pulau Samosir. Saya pikir, pulau ini terpisah dan hanya bisa dijangkau dengan kapal. Ternyata bisa dengan jalur darat :)) Setelah berfoto di Jembatan ini, Doan mengajak makan siang. "Makanan khas Batak ya, bang!" Triiiiiiing~~ sepiring saksang, BPK (babi panggang karo), dan ikan jahir natinombur lengkap dengan sambal tuk tuk andaliman tersaji di depan saya.



Sepanjang perjalanan menuju destinasi berikutnya, kami menikmati pemandangan aktivitas warga lokal, dan rumah tradisional yang disebut jabu Batak. Kira-kira 20 menit, kami tiba di pantai Sibolazi. Pantai yang terletak di pinggir jalan raya Pangururan ini merupakan salah satu ikon wisata kabupaten Samosir. Gila, gilaaa! Nggak kalah cantik sama pantai Bali! Setelah mengambil gambar dan menikmati es kelapa muda, kami bergegas menuju bukit Simanindo untuk menangkap sisa-sisa guratan senja.


Hari pertama di pulau Samosir kami tutup dengan makan malam di Marissa, bukit Beta. Ikan bakar, sambal andaliman, fruit cocktail berbahan dasar buah markisa, sampai "jungle juice" (tuak dari pohon aren), adalah menu makan kami. Setelah kekenyangan, kami kembali ke Toba Cats Garden. Meski capek, belakangan ini saya sering susah tidur dan jadi punya kebiasaan kepoin akun akun online shop. Namanya juga perempuan, dan yaaah jaman sekarang tuh belanja bisa di mana aja. Buat kamu yang suka belanja online seperti saya, sebentar lagi bakal ada Singles Day dan Harbolnas dari Zalora. Jangan lewatin kesempatan dapetin outfit favorit kamu dengan harga super miring, okeh?! Yaudah, cerita #TobaTrip dilanjut nanti yah. Sekarang saya mau belanja dulu, hihi.


**Video perjalanan kami bisa diklik di sini.



Comments

Popular Posts