Kenawa: Malam pertama di NTB

Setelah jelajah 3 Gili dan bermalam di Lombok, kira-kira pukul 12 kami melanjutkan perjalanan. Meski bukan bidadari, tapi tujuan pertama kami kali ini adalah (pelabuhan) Kayangan. Setelah clingukan mencari rekan bidadari yang lain membayar tiket kapal sebesar IDR52.000, kami dipersilakan parkir dan memasuki area ruang tunggu penumpang. Kira-kira pukul 2 kapal KMP Kalebi menaikkan jangkarnya.
 
 
Setelah melintasi laut selama kurang lebih 2 jam, pemberhentian #triptigapulau yang kedua adalah sebuah pulau seluas 13 hektar di kabupaten Sumbawa Besar. Yak.. Ialah Pulau Kenawa. Saat hendak tiba di bibir pelabuhan, saya bergegas menuju deck atas. Berdiri di ujung sambil menikmati pemandangan yang disuguhkan oleh Tana Samawa. Pulau-pulau terhampar cantik di kiri dan kanan. Tak lama gerimis datang, mengetuk satu ruang di kepala. Seandainya kamu ada di sini, kata saya dalam hati diikuti dengan tatapan menerawang jauh, sambil manyun, ceritanya kangen sedih.



Dari pelabuhan Poto Tano kami bergegas menuju ke Dinas Perikanan untuk menyewa perahu. Tarifnya beragam, saat itu kami membayar IDR350.000 untuk antar-jemput. Kapasitas perahu untuk 8 orang berikut barang bawaan. Setelah 25 menit perjalanan, kami tiba juga di pulau tak berpenduduk ini. Pasir putih, dan laut berwarna toska menyapa setiba kami di sana. Belum lagi padang rumput yang bertebaran menyerupai gumpalan.



Di pulau ini tak tersedia warung, apalagi mini market 24 jam. Hal pertama yang harus kamu siapkan adalah logistik, terutama persediaan air minum. Berhubung hanya akan menginap satu malam, saya membeli nasi bungkus di pelabuhan Poto Tano untuk makan malam, dan roti untuk keesokan harinya. Kebanyakan orang yang singgah di pulau ini hanya melakukan island hopping (day trip) untuk snorkeling. Ketidaktersediaan air bersih/ toilet mungkin alasannya. Mungkin.


What to do in Kenawa?
 ~ Chill di puncak.
Bisa dibilang lookout area-nya pulau Kenawa. Dari atas sini kita bisa melihat pulau-pulau kecil lainnya, seperti pulau Panjang, pulau Nyamuk, dan pulau Ular. Saat langit cerah, pun kita bisa menyaksikan keindahan gunung Rinjani di sebelah barat. Banyak spot foto kece juga di sini! Waktu terbaik berada di puncak adalah saat matahari terbit, dan terbenam.




~ Snorkeling/ berenang.
Aktivitas yang nggak boleh dilewatin saat di Kenawa adalah snorkeling. Alatnya tentu sudah kami bawa sendiri dari Bali karena di sini tidak ada tempat penyewaan. Di beberapa titik akan kamu temukan area dengan karang yang hancur akibat bom, namun sudah banyak juga yang mulai tumbuh dengan beragam ikan di dalamnya.



~ Strolling around Mangrove.
Bagian belakang pulau ini juga patut dieksplor, gengs! Terdapat tanaman bakau, serta tebing yang oks banget buat pepotoan :)) Ah ya, saat itu ada beberapa area yang penuh dengan bulu babi. Tetap berhati-hati ya!
 


~ Istirahat!
Yah, kelaran menjalani kisah denganmu snorkeling pasti capek dong ya. Di Kenawa terdapat 12 gazebo yang bisa kamu pakai untuk leyeh-leyeh atau sekadar berteduh dari terik matahari. Buat yang bermalam sih tentunya bakal dapet pemandangan seribu bintang.


What to be changed in Kenawa?
MENTAL PENGUNJUNGNYA!! :)) Kenapa? Karena ketika saya dan teman-teman detour di sisi belakang, terdapat banyak sampah Styrofoam dan plastik bekas kemasan makanan. Betul, saat traveling kita semua perlu jaga stamina salah satunya dengan makan yang teratur. Tapi, bukan berarti bisa meninggalkan sampah seenaknya. Jangan lupa untuk selalu membawa kantong plastik. Hal paling mudah untuk menjaga alam adalah dengan (setidaknya) membawa kembali sampahmu sendiri. Ingat, take nothing but pictures, leave nothing but footprints :)



Keesokan harinya kira-kira jam 3 siang perahu kami sudah menepi menanti kami. Terima kasih, pulau Kenawa! Saatnya melanjutkan perjalanan menjelajah Sumbawa Besar.

Comments

Popular Posts