Gunung Batur: Perkenalan dengan Jalur Naga

Terpujilah bulan Mei dengan segala tanggal merahnya! Minggu ini kita balik lagi ke kawasan Kintamani, gengs. Masih belum move on sama trekking Jalur Sutra kemarin rupanya. Jam 11 malam kami tiba di kaki Gunung Batur, dan berkumpul di wantilan Pura Jati. Rencana awal yang hanya bersama #melaligen pupus setelah mengetahui pendaftarnya mencapai 50 orang\(-_-"). Yak, kami siap meramaikan puncak. Setelah briefing singkat, sekitar jam 1.30 akhirnya kami memulai pendakian. Oh iya, jangan kaget kalau di wantilan ini kamu didatangi warga lokal. Mereka menarik uang retribusi sebesar 10.000/ orangnya. Dan kalau ada warga asing yang ikut kamu wajib sewa guide. Kecuali mereka (setidaknya) punya KITAS.

Gunung yang terletak di sebelah barat gunung Agung ini tercatat sebagai salah satu gunung dengan kaldera terbesar di dunia. Medannya tanah, bebatuan, dan tentu saja pasir. Perjalanan kita kali ini terdapat 3 pos. Masing-masing sebagai tempat peristirahatan, meski bisa berhenti kapan aja, termasuk sesi poop-with-view :))




Jalan bareng geng sweeper. Dikit-dikit istirahat. Dikit-dikit foto :))

Jarak tempuh menuju puncak kurang lebih 2 jam. Benar saja, sampai di puncak jam 4 pagi. Kepagian! Ternyata bukan cuma kami, tapi sudah ada kelompok pendaki lainnya yang sudah berada di puncak. Kalau di puncak Songan kedinginan masih bisa sembunyi di dalam tenda, dan berbalut sleeping bag, di sini? Berbalut kamu sih. Maunya :))

Eko, si kulit badak. Nggak kedinginan, anjisss!


Setelah menggelepar, lompat-lompat, mencari kehangatan dari satu mata ke mata lainnya, akhirnya mentari menampakan diri. Yeaaaaaay!!







Suasana puncak. Ramenya ngalahin pasar :))

Keindahan matahari terbit ini makin magis dengan kehadiran kelompok yang melantunkan Bhajan (Hindu's devotional song). Setelah puas berfoto, beberapa rombongan mulai berhamburan turun melalui rute awal. Karena kami sekumpulan anak anti-mainstream *halah*, bergegaslah kami menuju Puncak II, dan pulang melalui Jalur Naga. Kira-kira begini rute pendakian kami:


Saya pribadi lebih suka berada di Puncak II. Selain tidak terlalu ramai, di sini terdapat banyak tempat landai lengkap dengan alang-alang. Sempurna banget buat foto ala-ala piknik :)) Terus Jalur Naga apaan, kaaaak? Jalur Naga bukan jalur dimana kita harus melawan naga untuk melewatinya, bukan. Jalur Naga adalah jalan setapak menuju pulang yang jalurnya meliuk-liuk, dimana medannya nggak biasa. Merayap, jalan turunan berpasir, melompat turun lewat bebatuan curam, adalah beberapa hal yang bakal kamu temui di jalur ini. Oh iya, di trip ini seperti biasa kita menyediakan satu kantong plastik untuk menampung sampah yang melintas di depan kami. 








Perjalanan berakhir tepat di jam 11 siang. Terima kasih, Batur, untuk cuaca yang baik, dan pemandangan yang indah. Kembali itu pasti, semoga lekas dipertemukan hari supaya bisa menapak jejak lagi di sini <3 p="">

Tips:
~ Perhatikan perhitungan waktu. Kepagian menyebabkan gigil hingga ke tulang. Eh tapi kalau bawa pasangan nggak apa-apa sih #uuucinipeyuk
~ Gunakan sepatu khusus outdoor. Saya menggunakan running shoes dengan banyak pori alhasil pasir dengan suksesnya menyusup dan menempel di sela jari kaki saya.
~ Bawa kantong plastik ya. Keep Batur clean ;)
~ Terhitung sebagai short route, bawa keperluan secukupnya aja. Masa lalu dan teman-temannya disimpan dulu, jangan buat momen mencapai puncakmu sendu :))
~ Yang pasti: bersyukurlah dan ucapkan terima kasih pada semesta. Selamat menjelajaaaah!

Comments

  1. " ~ Gunakan sepatu khusus outdoor. Saya menggunakan running shoes dengan banyak pori alhasil pasir dengan suksesnya menyusup dan menempel di sela jari kaki saya." --> jangan salah, aku pernah lihat pendaki dari Singapore pake wedges dan sendal teplek buat mendaki Batur

    Btw, fotomu merentangkan tangan itu mestinya dikirim ke Unilever buat produk Rexona, siapa tau diendorse :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmm wedges ya, besok ke Gunung Agung coba naik pakai Stiletto ah :|
      Duh mau sih, kak.. Tapi aku pakai Adidas, bukan Rexona :(

      Delete
  2. Kak, kamu pakai guide ndak pas ke Gunung Batur? Oiya, aku mau ajak orang tua. Apakah treknya aman? Terima kasih infonya Kak...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts