Aku Yang Tak Ada Dalam Kau.

Aku membiarkan pikiranku dijejali pekerjaan, supaya berkurang ruangku yang padat akan kau. Aku bicara tanpa henti, supaya kau tahu banyak hal yang ingin selalu kubagi. Aku bertanya tanpa jeda, supaya aku mengerti apa yang kau ingini. Aku mengukir besar-besar namamu di hati, supaya tak ada nama lain yang berusaha tinggal di sini. Aku belajar meredam keluh, supaya lelahku tak lagi memberatkan kepalamu. Aku fokus pada keberanian, supaya makna takut hanya saat aku terbangun dan kau tak ada. Aku menghemat rindu, supaya kelak kita hamburkan pada peluk yang tak rela kita lepaskan. Aku menganggapmu rumah, supaya dalam segala lelahku; pulang adalah saat yang paling kutunggu. Aku mengabaikan sikap-sikap ganjilmu, supaya tetap yakin bahwa hadirmu adalah penggenapanNya untukku. Aku menyayangimu dengan cara yang berlebihan, supaya tersaru aku yang serba kurang. Aku menyebut namamu berulang di tiap doa, supaya Tuhan tak lagi menyediakan nama lain untukku. Aku membuat tulisan ini, supaya kau tahu bagaimanapun kau; aku sayang kamu, aku sayang kamu, aku sayang kamu, dan tak akan lelah kuucap secara berulang-ulang.


Tapi apalah upayaku jika kau tak melakukan hal yang sama.

Jimbaran, 2013.


Comments

Post a Comment

Popular Posts